Shame (2011); the title says it all


Sutradara: Steve McQueen

Aktor/aktris: Michael Fassbender (Brandon), Carey Mulligan (Sissy), James Badge Dale (David)

Michael Fassbender & Carey Mulligan. Lagi jaman banget nggak sih mereka berdua? Sejak menunjukkan badannya yang superhot di film 300, kayaknya banyak sutradara yang kecantol (kayaknya disitu deh susuknya). Carrey Mulligan juga sama, bedanya dia tidak berawal dari memakai kancut sparta. Dan karena ingin mengikuti jaman, begitu melihat ada film yang menyatukan mereka berdua tanpa pikir panjang saya langsung ambil dvd nya (tanpa lupa bayar tentunya).

Film Shame bercerita tentang Brandon, seorang pria mid 30s yang cukup sukses dan tinggal di NY. Brandon sangat menyukai sex, bahkan bisa dibilang adiksi, tapi bukan kearah yang salah. Dari real sex sampai online sex, dia bahkan selalu menyempatkan self-pleasing kalau ada waktu. Suatu hari adiknya Sissy tiba-tiba menumpang di apartemennya karena ada masalah. Kehadiran Sissy bisa dibilang cukup mengganggu Brandon, mulai dari tidur dengan bos nya (David), sampai berusaha menghilangkan adiksi kakaknya.

Cerita di film ini mengambil tema yang sangat terpampang jelas di judulnya, shame. Filmnya sendiri menggambarkan (dengan sangat jelas) bagaimana kehidupan seorang sex addict, yang saya yakin cukup banyak tipe orang tersebut di dunia ini. Karakternya, Brandon, digambarkan sebagai orang yang candu dengan adiksinya, tapi di satu sisi dia ingin berhenti. Beberapa adegan memperlihatkan ekspresi Brandon yang sebenarnya sudah jijik dan malas dengan apa yang dilakukannya, seperti muka tanpa ekspresinya ketika dia self-pleasing atau ekspresi sedihnya ketika sedang sex.

Visual yang ditampilkan film ini hampir sama brutalnya dengan film mengenai drug addict, Requiem for a dream. Kalau kalian ingat di film itu betapa dipertunjukkannya cara sang tokoh menghirup atau menyuntikkan narkoba seolah itu adalah video how to juggle, disini kurang lebih sama. Bukan berarti ditunjukkan bagaimana cara berhubungan seksual seperti di film vivid, tapi menggambarkan keadaan yang sama: seorang drug addict, yang disini sex addict, sedang mengatasi adiksinya dengan cara menyuntik/menghirup, yang disini having sex/self-pleasing, dan mereka berjuang mengatasi adiksinya tersebut.

Michael Fassbender berperan apik sebagai seorang yang struggle. Di awal plot dia bisa terlihat keren sebagai pria sukses di NY yang gampang mempick-up wanita, namun di tengah dia menjadi semakin gelap karena terusik dengan kehadiran Sissy dan harus struggling dengan adiksinya. Dan karena menurut saya Carey Mulligan bermain biasa-biasa saja di film ini (apa karena belakangan ini karakternya selalu sebagai orang yang memiliki masalah berat saya juga tidak tahu), Fassbender terlihat semakin outstanding.

Overall, film ini cocok banget buat ditonton apalagi buat kalian yang suka film-film pemenang festival. Oiya, perlu saya ingatkan lagi di film ini banyak menunjukkan nudity dan adegan sex. Sangat wajar dan nggak mengejutkan memang buat film yang bercerita tentang sex addict, tapi cukup mengejutkan buat saya yang menontonnya di tengah hari bolong dengan jendela terbuka lebar. Mmm, cukup shameful sih buat saya kalo keliatan tetangga. Well, as I said before, the title says it all (even for the audience).

Leave a comment