A Serious Man (2009)

“a serious Jewish Black Comedy, interested?”

Butuh mengumpulkan mood untuk menonton sebuah film drama. Terlebih jika kita tidak punya sama sekali pengetahuan tentang setting di film itu. Itulah yang saya rasakan ketika menonton film yang (ternyata) beraroma jewish ini. Untungnya ketika menonton film ini, saya sedang memiliki mood yang baik, sehingga otak saya dirasuki dengan baik olehnya.

A serious man menceritakan kehidupan Larry, seorang dosen fisika yang tidak mempunyai waktu untuk memikirkan dirinya sendiri. Larry akan ditinggal istrinya, Judith, yang jatuh cinta kepada orang lain, sedangkan anak perempuannya, Sarah, dipusingkan dengan Arthur, kakak Larry yang menumpang di rumah mereka. Disaat Arthur bermasalah dengan polisi, anak laki-laki Larry, Danny juga bermasalah di sekolah dan sebentar lagi akan menjalani ritual Bar Mitzvah. Larry yang dipusingkan dengan segala masalah rumah tangganya menemui beberapa pastor untuk membantunya.

Film bersetting tahun 1967 ini mengambil tokoh anti-hero dan mendapatkan bertubi-tubi masalah dalam hidupnya. Masalah-masalah yang diangkat pada film ini yang berkisar kepada keluarga dan keraguan dengan kemampuan diri sendiri ini cukup dalam dan mengharukan. Tapi menurut saya, masalah yang datang terlalu banyak dan membosankan membuat saya terlalu kasihan dengan ke-antihero-an si Larry. Padahal sudah terlihat dari akting bagusnya Michael Stuhlbarg yang cukup menggambarkan kalau Larry memang pathetic.

Ethan Coen adalah sutradara yang terkenal dalam membuat film drama dan komedi satir. Seperti film-film terdahulunya seperti Burn After Reading, The Big Lebowski atau No Country for an Old Man, bagi saya A Serious Man walaupun mampu membuat saya tertawa ketus, film ini membutuhkan cukup kerutan dahi untuk memahami dan mendapatkan inti cerita dibalik ke-jewish­­-annya. Namun, setelah berkerut dahi pun saya dapat tersenyum karena klimaks cerita yang baik. Hey, everybody loves a happy ending right?

Jewish black-comedy, saya tidak menyarankan untuk menonton film ini tanpa setting mood yang tepat, apalagi untuk anda yang bukan beragama Jew. Kecuali untuk anda yang memang penggemar film black-comedy, pecinta Ethan Coen, atau yang akan melakukan Bar Mitzvah. Overall, film yang blablabla ini sebenarnya cukup menghibur. Walaupun istilah-istilah Jewish-nya agak memusingkan, cerita dan konflik yang diangkat di film ini dapat menjadi bahan pelajaran kehidupan yang baik bagi penontonnya. Selamat Menonton dan, MAZELTOV!

Sutradara: Ethan Coen

Aktor: Michael Stuhlbarg (Larry), Richard Kind (Arthur), Fred Melamed (Sy), Sari Lennick (Judith)

Tempat/waktu nonton: DVD/ 8 juni 2010

My personal rate: 7/10

Extract (2009)

Extract

Awalnya sama sekali gue ga ada ketertarikan menonton film ini, tapi karena sudah terpasang di dvd player apa boleh buat. Judulnya aneh, posternya pun kurang menarik, tapi begitu diberi tahu teman kalau sutradara dan penulisnya adalah Mike Judge (Beavis and Butt-head) muncul sedikit ketertarikan, sedikit. Beavis and Butt-head adalah serial komedi TV yang menurut gue Amerika banget, jokes-nya mikir tapi dark.

Film ini bercerita tentang kehidupan pribadi dan pekerjaan Joel (Jason Bateman), pemilik perusahaan dan pabrik Extract. Cerita dimulai dari Step (Clifton Collins), seorang buruh pabrik Extract yang mengalami kecelakaan yang ingin menuntut kerugian dengan jumlah yang sangat besar. Disaat yang bersamaan, kehidupan pernikahannya yang jenuh membuat Joel ingin berselingkuh. Disitulah muncul Cindy (Mila Kunis), buruh baru di pabriknya yang sangat cantik. Namun, ternyata Cindy adalah seorang penipu yang membuat semua orang di dalam film ini terkait.

Film ini terlalu banyak subplot, sampai pertengahan film pun gue masih belum dapet intinya kecuali komedi, black comedy lebih tepatnya. Walaupun cerita di dalam film ini masih berada di dalam satu point of interest, yaitu Joel, tapi terkesan lari kemana-mana karena terlalu banyaknya subplot itu. Setelah selesai menonton dan berfikir sejenak akhirnya gue mendapatkan bahwa, inti cerita dari film ini adalah konflik kehidupan pekerjaan dan kehidupan pribadi yang mengacaukan pikiran seseorang bila dia tidak dapat berlaku profesional (wow panjang banget).

Film ini menurut gue agak dipaksakan untuk dijadikan sebuah film. Film ini lebih cocok untuk dibuat jadi serial sitkom, karena inti ceritanya bisa didapatkan disana tanpa membuat penonton jenuh. Komedinya pun lebih banyak garingnya dari pada lucu, yah apa yang bisa diharapkan dari sebuah film komedi yang mengarah ke arah dark comedy. Mike Judge memang seharusnya membuat serial TV aja daripada film.

Overall, film yang release di Amerika tanggal 4 September 2009 ini cukup menghibur. Memang di awal-awal akan terasa garing sekali tapi itu adalah pondasi untuk membentuk cerita yang lumayan lucu pada akhirnya. Film ini cocok buat yang suka sitkom dan dark comedy, tapi bukan gue. Anyway, Selamat Menonton!

My personal rate: 6/10

Year One (2009)

Year One.

Melihat poster film nya saja gue langsung bisa menebak, “ini pasti film komedi aneh lainnya”. Tapi yang membuat gue penasaran nonton adalah adanya Jack Black dan Michael Cera yang notabene aktor yang sangat bagus. Terlebih lagi sutradaranya adalah Harold Ramis (Ghostbusters). Okay, dengan berfikiran positif kalau kesalahan terletak pada posternya, gue menonton tanpa ada rasa bersalah.

Film ini bersetting jaman pra sejarah dimana orang-orang purba sudah bisa berbahasa inggris dengan baik (how come?). Di sebuah hutan (yang terlihat seperti studio), hiduplah dua orang moron loosers, Zed (Jack Black) dan Oh (Michael Cera) yang ingin membuktikan kalau mereka bukan looser (thats what loosers do?!?). Suatu hari Zed makan buah terlarang (seperti jaman Nabi Adam) yang membuatnya diusir dari koloninya, dan Oh menemani dengan bodohnya. Mereka nomaden, berkelana kemana angin berhembus, bertemu banyak orang, dan akhirnya mereka menjadi pemenang.

Di film ini, diceritakan mereka berdua bertemu Cain dan Abel (faitful day), Abraham dan Isaac (saat abraham akan membunuh Isaac untuk dijadikan kurban), Sodom, slavery dan sebagainya. Cerita-cerita di film ini sebenarnya lebih menyeritakan sejarah keagamaan. Namun satu hal yang paling mengganjal adalah: semua kejadian itu tidak terjadi berbarengan. Alur dan setting pada film ini sangatlah membingungkan dan tidak logis. Apakah pada saat orang barat masih berpakaian kulit harimau orang romawi sudah berperang?

Sebenarnya inti dari film ini adalah komedi tentang cerita awal peradaban manusia. Tapi maaf, gue tidak mendapatkan unsur komedinya sama sekali. Dialognya sangat garing, sama sekali tidak ada lucu-lucunya, lebih banyak slapstik dan berputar di daerah sex (hellooow?). Menurut gue, kalau filmmakernya ingin menonjolkan pada sisi pengetahuan awal peradaban manusia, ga perlu ada humor slapstik atau dialog maksa, tinggal ceritain aja susah amat. Ga perlu dibuat film komedi sia-sia seperti ini. Gue sangat menyayangkan Jack Black dan Michael Cera yang menodai akting mereka dengan bermain di film ini.

Overall, film ini sungguh sangat menyita waktu. Bahkan gue kehabisan kata-kata untuk mereview film ini. Intinya sih jangan ditonton kalau anda tidak ingin menghabisan waktu dengan sia-sia. Namun kalau anda penggemar film komedi slapstik dan sex-jokes, tonton aja, ga ada salahnya. Anyway, this is not a good movie, but Happy Watching!

My personal rate: 3/10