City Lights (1931)

Sutradara: Charlie Chaplin

Aktor/aktris: Charlie Chaplin

Tempat/waktu nonton: DVD/ bulan juni

Charlie Chaplin. Apa yang ada di otak anda ketika mendengar kata tersebut? Komedian sejati? Tidak diragukan lagi. Film bisu? Pastinya. Hitler? Hmm, kumisnya memang mirip sih. Jojon? Hahaha, nice try. Cukup, ayo berhenti, sebelum kita kebablasan. Jujur, saya belum pernah menonton satupun film Charlie Chaplin, sampai ketika teman saya membawa DVD nya dan mengajak menonton film ini. Sebuah film klasik, hitam-putih, produksi tahun 1931, duduk manis di peringkat 68 pada top250 IMDB.

Film ini bercerita tentang kisah cinta Chaplin dengan gadis buta penjual bunga. Gadis itu rupanya sedang kesulitan membayar uang sewa rumahnya. Chaplin yang ingin menolongnya pun mencari cara untuk mendapatkan uang dengan cara yang halal. Suatu saat Chaplin bertemu dengan seorang kaya baik hati, namun karena kurang beruntung, Chaplin disangka ingin mencuri uang orang kaya tersebut.

Tadinya saya berfikir kalau film komedi ini akan membosankan karena bisu tanpa dialog. Tapi ternyata saya salah 100%. Film ini sama sekali tidak membosankan, justru saya sampai menangis tertawa berguling-guling menonton film ini. Tidak berhenti tertawa menyaksikan muka Chaplin yang bodoh dan gerak-geriknya yang terkadang berbahaya namun kocak. Selesai menonton film ini pun saya merasa bugar karena sudah olahraga otot perut.

salah satu adegan bodoh favorit saya

Slapstick. Jenis komedi ini selalu berhasi membuat saya tertawa. Walaupun penuh bahaya, tapi selalu berhasil mengundang tawa. Kalau gagal pun, penonton akan tetap menertawakan kemalangan komediannya. Charlie Chaplin memang terkenal dengan komedi slapstick-nya, seperti misalnya pada film ini, terdapat adegan dimana Ia naik mobil dengan supir mabuk, mobilnya hampir menabrak tiang, atau adegan dimana Ia entah kenapa tiba-tiba ada diatas patung yang lumayan tinggi. Adegan-adegan seperti itu membutuhkan jantung yang kuat untuk para komediannya, terlebih Chaplin terkadang tidak menggunakan stuntman. Satu fakta yang saya suka dari Chaplin adalah sepatu yang dia pakai terbalik kiri dan kanan, walaupun menyakitkan, di setiap filmnya Ia selalu konsisten untuk memakainya terbalik. Hal seperti itulah yang membuat saya kagum dan salut dengan Chaplin, selain karena dia menulis dan menyutradarai filmnya sendiri. Benar-benar seorang komedian sejati.

Secara keseluruhan, film ini benar-benar menendang-nendang rahang saya, dan hampir memutuskan syaraf ketawa saya. Terlebih satu adegan yang selalu saya ingat, dimana adalah adegan paling favorit saya, yaitu adegan di ring tinju, yang walau ditonton berulang-ulang kerasnya ketawa saya tidak pernah berubah. Demi apapun juga anda harus menonton film ini. Jadi, selamat berburu filmnya, dan Selamat Menonton!!

My personal rating: 8/10