Thirst (2009)

…satisfying my thirst of vampire

Sutradara: Chan-wook Park

Aktor/aktris: Kang-ho Song (Sang-hyeon), Ok-bin Kim (Tae-ju)

Tempat/waktu nonton: DVD/ september

Apa yang terlintas di otak kalian ketika mendengar kata vampire? Darah, taring, peti mati, jubah hitam, cahaya matahari, immortal, dan errrr…… glitter? Ya, boleh deh, setidaknya benar semua. Terlintaskah di otak kalian ‘thirst’ (dahaga/nafsu) berhubungan dengan vampire? 90% pasti tidak (survey acak asal-asalan). Padahal vampire selalu berdahaga akan tetesan darah segar. Dan seperti hal nya manusia, vampire memiliki nafsu, terlebih dengan lawan jenis. Lihat saja si glitter itu….

Dilihat dari posternya, sepintas film ini sama sekali tidak berhubungan dengan vampire. Hanya terlihat pasangan pria dan wanita yang tampak jatuh cinta. Di otak saya, film ini hanya film cinta romantis biasa dengan latar belakang nafsu (thirst). Ternyata saya salah besar (lagi-lagi).

Thirst bercerita tentang seorang pendeta yang menjadi relawan (kelinci percobaan) sebuah penelitian virus demi berbakti pada agamanya. Ternyata, dari 500 kelinci percobaan yang terjangkit virus, hanya dia yang berhasil pulang dengan selamat. Sayangnya, virus itu membuat dia berubah menjadi vampire yang buas dan bernafsu akan darah. Di samping itu, ia juga jatuh cinta dengan seorang wanita yang sudah bersuami. Namun, pekerjaannya melarangnya untuk memiliki nafsu, sehingga ia harus memilih diantara keduanya.

Dilatar belakangi pekerjaan pendeta, cerita vampire di film ini tentu saja sudah diluar kotak. Belum lagi ditambah konflik-konflik seperti nafsu terhadap darah, dimana ia harus mencuri darah dari rumah sakit karena tidak ingin melukai seorang pun; juga percintaannya dengan seorang wanita bersuami, yang mengharuskan ia mencuri-curi waktu bertemu dengan wanita itu. Plus nya lagi di film ini banyak adegan-adegan penuh darah yang cukup membuat bulu kuduk bergidik karena kontras dan kentalnya warna darah yang terciprat.

Melihat ke balik layar, Chan-wook Park adalah seorang sutradara Korea yang terkenal dengan film-film absurd nya. Salah satu yang pernah saya saksikan adalah Old Boy. Film tersebut cukup absurd, sadis, dan gory. Memang, ciri khasnya adalah percintaan dengan efek berdarah dan sadis. Tapi disamping itu, saya cukup terkejut dengan vampire hasil karyanya yang satu ini, film ini juga termasuk film vampire korea yang pertama saya saksikan (bahkan saya tidak tahu apakah ada film vampire korea lain). Bravo.

Secara keseluruhan, film berdurasi 2 jam ini dapat memuaskan nafsu dan dahaga kalian terhadap film vampire yang bagus. Dengan ending yang cukup sweet, film ini juga cocok ditonton buat kalian penggemar film romantis. Vampire, bernafsu, dan romantis, vampire Korea ini bisa saja menjadi tren di kalangan remaja wanita, sayangnya ia tidak berglitter. Hihihi…

My personal rate: 8.5/10